Mars Purna Paskibraka Indonesia

Mars Purna Paskibraka Indonesia

Selasa, 30 Agustus 2011

DHARMA MULIA PUTERA INDONESIA & IKRAR PUTRA INDONESIA


DHARMA MULIA PUTERA INDONESIA
Ø  Putera Indonesia, adalah makhluk Tuhan Al-Khalik Yang Maha Esa, dan oleh sebab itu, maka dengan iman dan ihsan, serta dengan adab ia bertaqwa kepada Tuhannya.

Ø  Putera Indonesia adalah makhluk jenis manusia, oleh sebab ia adalah manusia, maka ia berakhlak selaku manusia. Pikirannya, perkataannya, dan perbuatannya terhadap sesama makhluk khususnya sesama umat manusia digetari oleh getaran rasa kasih sayang dari dalam lubuk hati nuraninya dan digerakkan oleh daya rasa keadilan dari budi  kemanusiaannya, teristimewa terhadap sesama Putera Indonesia.
Demikianlah laku dan karya manusia Sang Putera Indonesia yang dapat dipercaya, beradab, bersila dan berbudi luhur.

Ø  Karena darah kelahirannya tumpah di pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia, tumpah di tanah antara air, tumpah di nusa antara bahari, dan bernafasnya menghirup udara Indonesia, keperluan hidupnya dicukupi oleh Ibu Indonesia, maka dengan kepantasan setiap Putera
Indonesia cinta kepada tanah air dan udara yang diamanatkan oleh Tuhan Penguasa seluruh semesta alam kepada umat Indonesia dan dengan kepantasan pula
membalas budi kepada ibu-nya. Suka dan rela berkorban untuk melindunginya, memandunya, sambil berjuang tanpa putus asa untuk mensejahterakan peri kehidupan Bangsa Indonesia.
Sebagai putera se-ibu, setiap Putera berkesadaran, berpandangan, dan bertata cara hidup selaku anggota satu keluarga persatuan, ialah keluarga PERSATUAN INDONESIA.
Demikianlah jiwanya, Jiwa Indonesia, pribadinya, Pribadi Indonesia, perilakunya, Beradat Indonesia, karya budi dayanya, Karya Budi Daya Indonesia. Perhatian dan darma bhaktinya berpusat pertama – tama dan terutama bagi kepentingan Indonesia, bukan kepentingan lebih dari itu, apalagi kepentingan dirinya sendiri.

Ø  Setiap manusia, juga setiap Putera Indonesia, pada hakekatnya adalah sama. Sama hak azasinya, sama daulat pribadinya, sama daulat kerakyatannya. Itulah azas kemerdekaan Indonesia dan kemerdekaan setiap bangsa di atas dunia, demi peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Peri kehidupan putera – putera Indonesia dalam suatu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dipimpinkannya kepada hokum yang mengandung kebijaksanaan sebagai mufakat yang dicapai oleh wakil-wakilnya dalam permusyawaratan / perwakilan.
Azas kemerdekaan yang dengan jujur, ditata dan ditertibkan sedemikian itu, dengan disiplin pula dipatuhinya dan tanpa putus asa menanggulangi segala
kesukaran dalam menjaga tetap berlakunya ketatatertiban itu agar Indonesia dan putera puteranya tetap merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Demikianlah dengan Ridho Tuhan Yang Maha Esa, segenap Putera Indonesia selaku pandu – pandu ibunya, dengan watak ksatria, rasa tanggung jawab dan dengan gembira
berjuang bersama – sama untuk mengadakan dan menjaga adanya masyarakat yang adil, tetapi juga yang makmur dalam peri kehidupan kebendaan yang dapat untuk
membekali peri kehidupannya di masa sesudah meninggalkan hidup di dunia ini.
Selangkah demi selangkah, dengan cermat dan tepat, hemat dan bersahaja, berupayalah segenap Putera Indonesia, bersama – sama, untuk mewujudkan cita cita
bangsanya, ialah masyarakat Pancasila sebagai warganya, dalam keadaan yang aman dan sentausa, jaya dan mulia, serta bemanfaat di antara dan bagi masyarakat bangsa -bangsa di bumi ini.

IKRAR PUTERA INDONESIA
Aku mengaku Putra Indonesia dan berdasarkan pengakuan itu :
Ø     Aku mengaku bahwa aku adalah makhluk Tuhan Al-Khalik Yang Maha Esa dan bersumber padanya
Ø     Aku mengaku bertumpah darah satu. Tanah Air Indonesia
Ø     Aku mengaku berbangsa satu. Bangsa Indonesia.
Ø     Aku mengaku berjiwa satu. Jiwa Pancasila
Ø     Aku mengaku berbudaya satu. Budi daya bahasa Indonesia
Ø     Aku mengaku bernegara satu. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
Ø     Aku mengaku bertujuan satu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila sesuai dengan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Ø     Aku mengaku bercara karya satu. Perjuangan besar dengan akhlak dan ikhsan menurut ridha Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan taufiq dan hidayah-Nya serta inayah-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar